Donald Trump di APEC: "Indonesia berhasil bangkit dari kemiskinan"
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memuji Indonesia saat berpidato dalam pembukaan forum kerja sama ekonomi negara-negara Asia-Pasifik (APEC) di Da Nang, Vietnam, Jumat (10/11).
"Indonesia selama berdekade-dekade telah membangun institusi domestik dan demokratis untuk mengelola wilayah luas yang terdiri dari 13.000 pulau," kata Trump.
- Mengapa Presiden Trump tidak ke Indonesia dalam lawatan perdana ke Asia?
- Trump tak mampir ke Indonesia: Panduan kecil tentang kunjungan Trump ke Asia
- Trump tiba di Cina membahas ketegangan di semenanjung Korea
"Sejak 1990-an, rakyat Indonesia telah mengangkat diri mereka dari kemiskinan untuk menjadi negara dengan pertumbuhan tercepat di G20. Saat ini Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia," imbuhnya.
"Perubahan luar biasa" semacam itu, kata Trump, terjadi di seluruh Asia Tenggara.
Sebelumnya ia melontarkan pujiannya terhadap tuan rumah Vietnam, yang menurutnya, berhasil meningkatkan kesejahteraan, bahkan merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
Pelanggaran tata perdagangan
Di luar pujian pada sejumlah negara Asia Tenggara, Trump tetap memunculkan sikap lkerasnya yang khas.
Ia mengatakanb, Amerika Serikat tidak akan lagi menoleransi "pelanggaran tata perdagangan dunia."
Dia mewanti-wanti bahwa AS siap bekerja sama dengan negara-negara APEC asalkan mereka "mematuhi perdagangan adil secara timbal balik".
Amerika tidak akan lagi "dimanfaatkan" dalam perdagangan, kata Trump.
Walau tidak secara gamblang menyebut Cina sebagai pihak yang memanfaatkan AS, hubungan dagang AS-Cina yang bernilai US$648 miliar tahun lalu dalam kondisi timpang. Cina lebih diuntungkan dalam hubungan itu mengingat AS mengalami defisit sebesar US$310 miliar.
Saat bertemu Presiden Xi Jinping di Cina, Trump mengatakan "tidak menyalahkan Cina" karena "mengambil kesempatan". Trump justru menuding pemerintahan AS sebelumnya bertanggung jawab atas hubungan dagang dengan Cina yang "sangat tidak adil dan berat sebelah".
Sejak menjadi presiden, Trump telah menarik AS dari keanggotaan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), sebuah kesepakatan dagang dengan 12 negara anggota APEC, dengan alasan TPP akan melukai kepentingan ekonomi AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar